SriSundari – Dengan tegas, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Rano Karno mengatakan, bahwa fondasi negara modern dibangun melalui transparansi, akuntabilitas, dan keberanian menolak kecurangan.
Hal ini disampaikan Wagub Rano saat membuka Seminar Internasional Fraud Awareness Week 2025 di Universitas Kalbis, Kayu Putih, Jakarta Timur, Senin (17/11/2025).
“Di tengah hiruk pikuk kota besar, lewat seminar ini kita diajak merenungkan sesuatu yang sederhana, namun kerap diabaikan, bahwa kepercayaan adalah fondasi negara modern. Kepercayaan publik membutuhkan para penjaga, yaitu transparansi, akuntabilitas, dan keberanian untuk menolak kecurangan,” urai Wagub Rano.
Seminar yang mengusung tema ‘Strengthening Transparency and Accountability through Anti-Fraud Education’ ini, menurut Wagub Rano, menjadi pengingat bahwa integritas harus dirawat setiap hari. Sebuah seruan bahwa masyarakat hanya dapat tumbuh kuat bila dibangun di atas kepercayaan.
“Saya menghargai Universitas Kalbis yang terus memelihara ruang belajar seperti ini. Pemahaman tentang fraud bukan sekadar soal keuangan. Bila kita melihat fraud dalam arti luas, dampaknya bisa sangat mengerikan,” kata Wagub Rano lagi.
Dalam kesempatan ini, Wagub Rano mengungkapkan, praktik kecurangan bisa membawa dampak luas hingga mengganggu stabilitas negara. Salah satu contoh yang disorotinya adalah situasi di Amerika Serikat yang terdampak shutdown anggaran. Hal ini menyebabkan ribuan pekerja tak menerima gaji hingga menghambat aktivitas penerbangan.
Karena itu, ruang pembelajaran mengenai kepercayaan dan integritas perlu dibuka sejak dini, mulai dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga SMA, anak-anak harus dibekali pemahaman bahwa kejujuran adalah fondasi hidup.
“Kampus juga menjadi tempat memelihara harapan, tempat generasi muda tumbuh dengan pandangan jernih dan tekad menjaga nilai kejujuran dalam profesi apa pun yang kelak mereka jalani,” lanjutnya.
Lebih jauh, Wagub Rano menekankan bahwa pada akhirnya integritas kembali pada manusianya. Ia menilai perguruan tinggi memegang peran penting dalam membentuk karakter mahasiswa agar mampu bekerja dengan juju, meski tanpa pengawasan.
Dalam konteks itu, Wagub Rano menilai kolaborasi Kalbis University dengan ACFE Indonesia Chapter, Kedutaan Besar Filipina, dan Dewan Pemuda Malaysia merupakan langkah strategis yang akan memperkuat komitmen ASEAN terhadap isu antikecurangan.
“Semoga seminar ini menjadi pintu masuk bagi para mahasiswa untuk memahami bahwa mencegah fraud bukan hanya soal regulasi atau audit, tetapi soal karakter dan tanggung jawab sosial. Saya berharap forum ini bukan hanya menambah pengetahuan, tetapi juga menajamkan kesadaran bahwa setiap tindakan kecil yang jujur adalah kontribusi bagi masa depan yang lebih baik,” tandasnya.(Adoel)








