SriSundari – Dalam sambutannya pada acara Pejambon Ifthar bersama Korps Diplomatik di Kementerian Luar Negeri, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengajak komunitas internasional, untuk menjadikan Ramadan sebagai momentum untuk memperkuat solidaritas kemanusiaan global, khususnya untuk Palestina.
“Ramadan memberikan kesempatan bagi kita untuk menjadi manusia yang lebih baik, serta mendorong kita meningkatkan kebersamaan dan persahabatan. Ramadan adalah bulan toleransi dan ukhuwah“, ujar Menlu Retno.
Dari Ramadan kita belajar pelajaran berharga tentang kasih sayang dan solidaritas, pelajaran yang sangat kita butuhkan saat ini.
“Kita sangat beruntung dapat berkumpul di sini dalam kondisi nyaman dan aman dari bahaya. Namun tidak demikian halnya untuk saudara-saudara kita di Palestina. Lebih dari 32.000 warga Palestina tewas di Gaza, 13.000 diantaranya adalah anak-anak. Juga ada 2 juta orang telah mengungsi, dan mereka yang tersisa saat ini menderita kelaparan. Menangispun mereka sudah tak sanggup,” ungkap Menlu Retno.
Untuk itu Menlu Retno kembali menegaskan, bahwa solidaritas global semakin dipertanyakan. Menlu Retno pun membandingkan dirinya, sebagai seorang perempuan, seorang Ibu, seorang nenek, dan seorang manusia, penderitaan rakyat Palestina tersebut telah memberi warna yang berbeda dalam menjalani Ramadan tahun ini.
“Apakah kita, komunitas global, hanya dapat menangis untuk mereka? Atau kita bisa lakukan sesuatu untuk menghentikan krisis kemanusiaan yang sangat mengerikan ini?” lanjutnya bertanya.
Indonesia tentunya akan terus berupaya meringankan beban bangsa Palestina, antara lain dengan terus mengirim bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan, meningkatkan kontribusi Indonesia di UNRWA, serta upaya-upaya lainnya seperti memberi dukungan politik melalui Pernyataan Lisan di Mahkamah Internasional untuk mendukung proses Advisory Opinion.
Mengakhiri sambutannya, Menlu mengajak untuk menjadikan Ramadan untuk mempercepat upaya-upaya perdamaian dan memperkuat solidaritas kemanusiaan global.
Pejambon Ifthar adalah kegiatan buka puasa tahunan yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri. Kegiatan ini baru kembali diadakan pasca Pandemi Covid-19. Pejambon Ifthar kali ini dihadiri oleh para Duta Besar dan Perwakilan Organisasi Internasional di Jakarta. Turut hadir Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D., Rektor UIN Jakarta, yang berkesempatan memberikan ceramah agama dalam acara buka puasa tersebut.(Adhit)