SriSundari – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melepas ekspor baja produksi PT Tata Metal Lestari ke negara tujuan Australia, Kanada dan Puerto Rico, bertempat di Plant Sadang, Purwakarta, Jawa Barat, pada Jumat lalu (21/6/2024).
Dalam sambutannya, Mendag Zulkifli bangga sekaligus terharu dengan ekspor baja berteknologi tinggi yang dilakukan PT Tata Metal Lestari. Ekspor baja nexalume, nexium, dan nexcolor sebanyak 160 ton senilai USD 195 ribu ini, diharapkan menjadi pertanda Indonesia bisa menjadi negara maju 2045 sesuai cita-cita pemerintah.
“Saya bahagia turut melepas ekspor ini. PT Tata Metal merupakan salah satu perusahaan kontributor terhadap surplus neraca perdagangan selama 49 bulan berturut-turut. Selain memberikan nilai tambah, ekspor juga menyerap banyak tenaga kerja,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Diketahui, PT Tata Metal Lestari di Sadang ini merupakan salah satu pabrik Tata Logam Group yang diresmikan pada Oktober 2023. Ekspor produk baja ke Australia, Kanada, dan Puerto Rico ini merupakan ekspor pertama bagi PT Tata Metal Lestari di lokasi produksi Sadang.
Produk baja produksi PT Tata Metal Lestari yang dilepas ekspornya hari ini, merupakan produk unggulan yang telah memiliki sertifikat Green Label Level Gold. Selain telah memiliki standar hijau, ketiga produk ini juga telah lulus uji standar di Indonesia (Standar Nasional Indonesia/SNI), Australia (Australian Standards/SA), Amerika Serikat (American Standards Testing and Material/ASTM), serta Jepang (Japanese Industrial Standard/JIS).
Indonesia merupakan negara eksportir baja dunia urutan ke-8. Terhitung pada tahun2023, total ekspor baja Indonesia mencapai USD 29,61 miliar. Kinerja ekspor baja Indonesia tidak terlepas dari peran dan kerja keras pelaku usaha Indonesia, termasuk salah satunya PT Tata Metal Lestari.
Untuk itu, Mendag Zulkifli Hasan pun mengapresiasi PT Tata Metal Lestari atas kinerja usahanya selama ini. Selain melayani pasar dalam negeri, PT Tata juga melayani pasar ekspor dengan pertumbuhan rata-rata di atas 10 persen.
“Kalau mau menjadi negara maju, kita harus menguasai pasar dunia. UMKM saja kita bangga, apalagi ini baja yang termasuk industri teknologi tinggi. Mudah-mudahan ini memberikan tanda-tanda bahwa cita-cita kita untuk menjadi negara maju tahun 2045 bisa kita capai,” urai Mendag Zulkifli Hasan.
Lebih lanjut Mendag pun menekankan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan terus mendorong pembukaan akses pasar produk Indonesia ke negara mitra dagang melalui pameran dagang internasional, misi dagang, maupun perjanjian dagang baik melalui Free Trade Agreement (FTA), Preferential Trade Agreement (PTA) dan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), sebagai jalan tol bagi ekspor produk Indonesia ke negara mitra.
Selain itu, pemerintah juga terus mendukung untuk membuka pasar pasar baru seperti Puerto Rico dan negara-negara Amerika Latin. Indonesia memiliki perjanjian dagang dengan Chile. Dan melalui Chile, Indonesia masuk ke Amerika Latin dengan tarif nol, termasuk baja.
Turut hadir dalam acara pelepasan ekspor tersebut, yaitu Pejabat Bupati Purwakarta, Benni Irwan; CEO PT Tata Metal Lestari, Wulani Wihardiono; Vice President PT Tata Metal, Stephanus Koeswandi; dan Vice President Capital TML, Nicolas Setiabudi. Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan, yakni Plt. Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto; Plt. Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Mardyana Listyowati; Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Budi Santoso; serta Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara Krishna Hasibuan.(Putri)