Pasca Gencatan Senjata, Dewan Masjid Indonesia akan Bangun 10 Masjid di Gaza

Pasca Gencatan Senjata, Dewan Masjid Indonesia akan Bangun 10 Masjid di Gaza

SriSundari – Sebanyak 10 masjid semi-permanen akan di bangun di Gaza, pasca-gencatan senjata yang baru-baru ini tercapai di wilayah setempat.  Hal ini disampaikan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia DMI), Jusuf Kalla saat rapat terbatas bersama sejumlah pengurus Dewan Masjid Indonesia di kediaman pribadi JK di Jalan Brawijaya No. 6 Kebayoran Baru Jakarta Selatan, Sabtu (25/1/2025).

Dalam rapat terbatas tersebut, hadir Wakil Ketua Umum PP DMI Rudiantara, Sekjen PP DMI Rahmat Hidayat dan Direktur Program PP DMI Wijayanto.

Jusuf Kalla menyebutkan, inisiatif ini diambil sebagai bentuk solidaritas kepada masyarakat Muslim Palestina yang terdampak konflik berkepanjangan.

“Kehidupan spiritual adalah bagian penting yang harus dipulihkan, terlebih bagi masyarakat yang tengah menghadapi masa sulit seperti ini,” ujar Jusuf Kalla dilansir dari Antara.

Pria yang akrab disapa JK ini mengharapkan, sebagian dari masjid yang akan dibangun di kamp-kamp pengungsian di Gaza sudah dapat digunakan pada Ramadan 1446 Hijriah nanti.

Untuk itu, JK pada Sabtu sore langsung melakukan komunikasi dengan perwakilan Hamas yang menguasai jalur Gaza, untuk memastikan implementasi program ini berjalan lancar. Mereka juga diharapkan segera menentukan titik lokasi pembangunan masjid semi permanen tersebut.

Langkah selanjutnya, Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia akan mulai bergerak untuk pengumpulan dana pembangunan 10 masjid semi permanen tersebut pada hari Senin (27/1/), yang juga bertepatan dengan peringatan Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW, 27 Rajab 1446 H.

Gencatan senjata Gaza ini, menjadi momentum penting bagi rakyat Palestina, sehingga memberikan harapan baru menuju perdamaian yang lebih permanen.

Namun demikian, konflik selama 15 bulan terakhir telah menghancurkan infrastruktur vital di Jalur Gaza, termasuk rumah, sekolah, rumah sakit, jaringan air dan listrik, hingga rumah ibadah, baik masjid maupun gereja.

Kondisi ini memaksa masyarakat Palestina menjalani kehidupan yang penuh keprihatinan di tenda-tenda pengungsian.(Rafa)

"Dunia dan isinya adalah media pembelajar oleh karena itu jadilah pembelajar yang baik"